Home » » Beginilah Sel Saluran Pernafasan Melawan Asap Rokok

Beginilah Sel Saluran Pernafasan Melawan Asap Rokok



Di dalam masyarakat, kami sudah mengetahui bahwa merokok adalah hal yang paling buruk bagi kesehatan paru-paru kita, terutama yang sering terlihat adalah penyakit sesak nafas kronis (Chronic Obstructive Pulmonary Disease, COPD). Di Amerika, sesak nafas COPD adalah merupakan pembunuh terbesar ke tiga untuk kematian penyakit.

Memang benar pencemaran udara dan pengganggu lain yang bertebaran di udara dapat menjadi faktor ikutan. Tapi dari penelitian National Institutes of Health menegaskan bahwa merokok merupakan penyebab utama COPD.

Dikutip dari EurekAlert, Selasa 16 Desember 2015. Walaupun lazim dan sudah banyak penelitian tentang COPD belum ada penyembuhan yang mujarab. Perawatan selama ini lebih banyak bersifat paliatif, sedangkan penelitian lanjutan masih jarang dilakukan.

Baru-baru ini, Corrine Kliment dan rekan-rekannya di laboratorium Doug Robinson, John Hopkins University, menemukan dua sasaran penelitian baru pada amuba. Dalam temuan ini di paparkan dalam acara tahunan American Society for Cell Biology (ACSB) 2015 di San Diego.

Dalam penelitian ini, amuba yang bersifat sosial, Dictyostelium discoideum yang di juluki "Dicty" menjadi model yang bagus untuk menelaah COPD pada manusia. Amuba ini dapat memberi reaksi yang sangat kuat dan diduga dapat melawan terhadap rokok atau saripati asap rokok di laboratorium yang di kenal dengan sebutan Cigarette Smoke Extract (CSE).

Ternyata CSE tersebut dapat merusak kerangka dan metabolisme Dicty. Padahal, proses-proses sel amuba itu mirip dengan proses-proses yang terjadi pada sel-sel manusia. CSE membuat Dicty dapat memperlambat perkembangannya secara dramatis dalam keadaan yang bergantung kepada kadar CSE itu.

Setelah di teleti lebih lanjut, ternyata dalam amuba ini terdapat dau gen, yakni gen Aip1 yang terlibat dalam perubahan kerangka sel dan AncA yang berada dalam mitokondria (pembangkit tenaga dalam sel). Gen AncA didalam amuba di memiliki kemiripan dengan gen ANT pada manusia.

Pada kultur sel epitel tenggorokan manusia (Human Bronchial Epithelial Cells, HBEKT) dalam laboratorium, para peneliti melihat bahwa gen ANT dan gen Aip1 sama-sama melindungi sel dari keamtian yang disebabkan oleh CSE (esktrak asap rokok).

Karena terganggu dengan CSE, HBEKT mencoba melawan dengan menambah jumlah ANT1. Melalui rangsangan gen ANT2, para peniliti kemudian memperkuat perlawanan terhadap CSE sehingga terlihat penebalan sel HBEKT.

Dictyostelium discoideum adalah amuba yang sederhana yang telah membuka jalan untuk mengerti mekanisme sel-sel saluran udara pada manusia melindungi dirinya terhadap asap rokok. Dengan begitu diketahuilah cara, sasaran, dan perawatan baru untuk melawan sang pembunuh COPD.

Baca juga:
Agen Dewa Poker | Ini Bahayanya Jika Mengonsumsi Gula Berlebih |

Fakta Bahaya Mengonsumsi Obat Tidur

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar