ITUKARTU - Tak banyak orang yang mengetahui soal bahaya penyebaran virus, dan penyakit apa pun dapat masuk ke tubuh kita dari meniup terompet yang banyak di jual menjelang malam Tahun Baru.
Namun, masyarakat mungkin tak percaya atau cuek dengan hal ini,
karena momen Tahun Baru sudah setiap tahunnya dirayakan masing-masing
masyarakat dari dulu. Tetapi, sebagai antisipasi dan bagi yang peduli,
perlu untuk mengetahuinya.
Menurut Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia
(YPKKI) dr. Marius Widjajarta, terompet rentan penyebaran virus
berbahaya, karena menggunakan mulut untuk meniupnya.
Dan, kata Marius, mulut manusia itu tidak memiliki lapisan kulit
pelindung yang dapat menangkal apa pun masuk kedalamnya termasuk virus,
bakteri dan sejumlah penyakit yang berbahaya seperti HIV/AIDS.
orang yang membuat terompet pasti akan mencoba
hasilnya dengan meniup terompet tersebut. Dan, kita tak pernah tahu
pembuatnya punya penyakit, atau tidak. penularan penyakit dan virus berbahaya yang
masuk ke tubuh kita dengan meniup terompet itu sama halnya dengan
penyebaran penyakit melalui hubungan seks, karena langsung berhubungan
ke selaput lendir.
Marius mengaku, menyesalkan Kementerian Kesehatan yang seharusnya
melakukan pembinaan terhadap pembuat dan penjual terompet mengenai
berbahayanya tes suara terompet bagi kesehatan.
"Mereka harusnya dibina dan diawasi oleh pemerintah, agar tidak terjadi penularan virus dari terompet," katanya.
Lebih jauh, karena hal tersebut belum terealisasi, Marius mengimbau
masyarakat agar lebih berhati-hati dan hanya menggunakan terompet gas
yang tidak menggunakan mulut untuk mengeluarkan suara. "Langkah ini
diyakini dapat mengatasi penyebaran virus melalui terompet.
0 komentar:
Posting Komentar